Thursday, February 4, 2021

Persiapan Air kolam sebelum tebar Bibit

 


FERMENTASI AIR KOLAM SEBELUM TEBAR BENIH IKAN

Pendahuluan Persiapan kolam dan air kolam dalam budidaya lele, yaitu sebelum kita melakukan tebar bibit adalah mutlak dilakukan. Jika kolam yang anda pakai adalah kolam yang masih baru, atau yang masih pertama kali anda gunakan, maka sebaiknya saat anda pertama kali mengisi kolam tersebut, jangan langsung memasukkan bibit.

Hal ini karena kolam yang baru masih banyak mengandung bahan-bahan berbahaya bagi keselamatan ikan, terutama untuk kolam yang menggunakan bahan dari terpal, atau dari tembok. Yang ditakutkan jika kita menggunakan kolam dari bahan terpal, maka masih ada sisa bahan kimia dalam proses pembuatannya. Atau jika kita menggunakan kolam tembok, maka masih ada sisa dari semen atau bahan bangunan lain yang digunakan untuk membangun kolam tersebut. Tetapi jika kolam tanah yang akan anda gunakan, mungkin kondisinya akan lebih aman daripada kedua jenis kolam lain yang sudah saya sebutkan sebelumnya, tetapi meskipun demikian, lebih baik jika kita tetap waspada.

Jadi setidaknya kita harus mengisi kolam sampai batas dimana kita akan mengisi air kolam nantinya. Lalu air yang ada di kolam tersebut akan kita diamkan selama beberapa hari, setelah itu kita akan buang air tersebut. Setelah proses ini selesai, sebaiknya kita mengecek kembali kondisi dari kolam tersebut, jika masih belum cukup bersih maka kita bisa mengulang proses pengisian kolam ini lagi, tetapi jika sudah bersih dan sudah tidak ada bau bahan kimia, atau bahan bangunan, maka kolam kita sudah bisa dikatakan siap pakai.

 Setelah kondisi kolam kita sudah mulai steril, maka saat itu kita siap untuk menyiapkan air untuk proses budidaya selanjutnya. Air kolam budidaya perlu kita siapkan, karena air yang masih baru saja dimasukkan ke dalam kolam tidak bisa secara langsung diisikan bibit lele. Karena jika sampai hal ini dilakukan, maka kemungkinan besar bibit yang kita masukkan tersebut akan segera mati, dan kemungkinan tingkat kematiannya akan sangat parah, dan tidak menutup kemungkinan akan sampai menghabiskan seluruh bibit lele yang ditebarkan tersebut. hal ini karena air yang digunakan oleh bibit lele di kolam asalnya adalah air yang sudah lama, dan sudah beradaptasi dengan kondisi bibit lele, jadi saat ikan lele dipindahkan ke kolam baru dengan kondisi air yang masih sangat bersih, atau air yang masih mengandung kaporit (clorin) yang tinggi, maka bibit tersebut akan kaget, sehingga membuat mereka tidak nyaman dengan kondisi kolam yang baru, karena itu maka bibit tersebut akan menjadi stress, sehingga hal itu akan memicu kematian masal dari bibit yang baru saja kita tebarkan.

Sebaiknya setelah kita selesai mengisi kolam, kita biarkan dulu air tersebut setidaknya selama seminggu atau lebih. Dalam proses menunggu tersebut kita bisa mengisi kolam dengan pupuk kandang, sehingga bisa memperkaya kandungan pakan alami ikan yang ada di dalam kolam. Selain pupuk kandang saya dulu juga pernah hanya menggunakan bekatul atau dedak, sebagai biang untuk menghasilkan pakan alami bibit lele di dalam kolam. Untuk hasilnya memang tidak sebagus pupuk kandang, tetapi setidaknya cara tersebut bisa digunakan, yaitu pada saat kita kesulitan untuk mendapatkan pupuk kandang. Biasanya kondisi kolam yang sudah terdapat banyak pakan alaminya, akan terdapat banyak jentik nyamuknya, karena jentik nyamuk juga akan memakan plankton yang ada di dalam kolam, sehingga jentik nyamuk tersebut dapat kita gunakan sebagai indikator.

Setidaknya setelah seminggu kita mengisi air kolam, maka kita bisa untuk mulai menebarkan bibit lele. Sebenarnya, jika kita menunggu sedikit lebih lama lagi, maka kondisi kolam akan semakin sempurna, tetapi yang jadi masalah biasanya jentik nyamuk yang sudah ada di dalam kolam, akan segera menjadi nyamuk, sehingga bisa membuat serangan nyamuk yang parah disekitar kolam.

Syarat hidup ikan (lele)

 Sudаh banyak informasi dаrі sana sini baik dі buku maupun dі dunia maya bаhwа kunci utama dalam beternak ikan khususnya lele аdаlаh air уаng dі gunakan ѕеbаgаі media hidup. Maka dаrі іtu ѕеbеlum kita melangkah lebih jauh mengenai pengelolaan air kita harus mengetahui syarat hidup ikan lele terlebih dahulu supaya kita dараt menentukan cara untuk memenuhi segala persyaratan minimal media hidup lele уаng meliputi ѕеbаgаі bеrіkut :

 · Ikan lele dapat hidup pada suhu 20*C dengan suhu optimal antara 25-28*C. Adapun untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26-30*C dan untuk pemijahan 24-28*C.

· Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2 (oksigen)

· Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak dan bahan lainnya yang dapat mematikan ikan.

· Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan alami perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir.

· Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daundaunan hidup, seperti eceng gondok.

· mempunyai pH 6.5-9 kesadahan (derajat butiran kasar) maksimal 100 ppm dan optimal 50 ppm, turbidity (kekeruhan) bukan lumpur antara 30-60 cm, 3 kebutuhan o2 optimal pada range yang cukup lebar dari 0.3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh untuk burayak, dan kandungan CO2 kurang dari 12,8 mg/liter, amonium terikat 147,29-157.56 mg/liter .

 

Dari hal hal yang telah kita ketahui di atas supaya lele yang kita budidaya dapat hidup dengan baik, sehat, serta tumbuh dan memberikan hasil yang maksimal alangkah baiknya kita lakukan proses fermentasi air kolam terlebih dahulu sebelum menebar benih. Hal ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan minimal yang telah di sebutkan di atas.

 

 Keuntungan fermentasi air kolam sebelum di tebar benih

· Lele dapat hidup lebih sehat lincah dan nafsu makan tinggi.

· Tingkat kehidupan ikan lele tinggi.

· Air lebih steril dan bersih karena terjadi penguraian racun dan parasit yang merugikan.

· Lele dapat tumbuh maksimal

· Meningkatkan kekebalan tubuh lele dari serangan penyakit

· PH air dan suhu menjadi stabil karena terjadi proses fermentasi

· Air kolam tidak berbau

· Mengurai feses atau sisa makanan (pelet) sehingga dapat di makan kembali

· Kolam terlihat alami

 

Berikut adalah cara melakukan fermentasi kolam untuk media hidup Bahan:

· Kotoran Sapi, Kambing, atau Kerbau 1 kg / m2

· Probiotik Starbio F9 dengan dosis 5 ml / m2 (5 ml = 1 tutup botol)

· Air secukupnya

 

Cara :

· Isi kolam terlebih dahulu dengan menggunakan air yang akan di lakukan proses fermentasi. air yang di gunakan bebas hal ini di karenakan banyak asumsi di masyarakat bahwa menggunakan air dari sumber tertentu tidak cocok. Dengan adanya proses fermentasi inilah yang dapat membuat air menjadi baik di gunakan untuk beternak lele karena terjadi proses fermentasi yang bertujuan untuk mengurai racun serta parasit yang mengganggu dan menetralisir PH serta suhu.

· Campurkan kotoran sapi, kambing atau kerbau dan probiotik Starbio F9 sesuai dosis ke dalam wadah dan beri air secukupnya.

· Tuangkan campuran ke dalam kolam secara merata.

· Biarkan 3 - 7 hari untuk proses fermentasi

 

Tanda - tanda air kolam siap di tebar benih :

· Air terlihat gelap bening kecoklatan atau kehitaman dan kotoran mengendap di dasar kolam

· Terdapat banyak mikroorganisme yang hidup seperti jentik-jentik, kutu air (daphia), cacing darah, plankton dll sebagai makanan alami ikan.

No comments:

Post a Comment