Tuesday, December 17, 2019

BUDIDAYA BELUT DI DRUM BAGI PEMULA



BUDIDAYA BELUT DI DRUM BAGI PEMULA

Usaha budidaya belut dengan media di dalam drum adalah salah satu cara mensiasati ketersediaan lahan ketika pemilihan kolam terpal dirasa sangat merepotkan dan harus punya lokasi yang terbuka.
Belut dibudidayakan untuk tujuan konsumsi yang mana sudah tidak asing lagi bahwa banyak masyarakat begitu menyukai aneka olahan dari hewan air yang terkenal licin ini.
Secara langsung membudidayakan belut berarti telah membuka 3 peluang usaha sekaligus yaitu:
·       Beternak belut dan pembibitan
·       Menjual belut siap konsumsi
·       Membuka usaha aneka olahan belut
Cara membudidayakan belut dengan media drum
Pada umumnya beternak belut yang seringkali dijumpai adalah dengan menggunakan media kolam terpal ataupun di sawah.
Secara mendasar cara beternak belut, cara pembibitan serta proses pemijahannya tidak berbeda antara media drum, kolam terpal maupun di kolam sawah hanya saja dari ketiganya memiliki kelebihan dan kekurang dari sektor ketersediaan lahan atau tempatnya.
Persiapan dan peralatan budidaya belut menggunakan drum
Berikut ini adalah beberapa tahap yang perlu dipersiapkan untuk memulai praktek ternak belut dan bahan bahan yang dibutuhkan.
#1 Membuat media yang cocok untuk belut
Media ini sangat berperan penting sebagai tempat tinggal dan pertumbuhan belut mulai bibit hingga siap panen agar tidak mengalami kendala sehingga diupayakan semirip mungkin dengan kondisi di alam liar.
Bahan apa saja yang harus disediakan untuk media ternak belut agar bisa tumbuh dengan bagus dan optimal adalah sebagai berikut:
  •      Tanah Lumpur kering
  •        Kompos
  •        Jerami
  •        Air bebas pencemaran
  •      Mikro organisme
  •      Pupuk TSP
  •     Tanaman eceng gondok
Jerami di letakkan pada bagian dasar drum dengan ketebalan antara 20 hingga 40 cm kemudian disiram secara merata menggunakan bibit mikroorganisme starter di atasnya.
Kompos adalah lapisan berikutnya dengan ketebalan hingga 5 cm yang kemudian di tutup dengan lumpur kering yang sebelumnya telah dicampur bersama pupuk TSP sebanyak kurang lebih 5kg sampai setebal 25 cm.
Alirkan air hingga menggenangi media keseluruhan sampai setinggi kurang lebih 20 cm di atas permukaan lapisan lumpur.
Kemudian tanaman eceng gondok bisa mulai diletakkan sebagai tempat sembunyi serta tumbuhnya mikroorganisme alami lainnya.
BACA JUGA : 1bisnis-ternak-lele-untung-melimpah
                         2.panduan-lengkap-peternak-ikan-lele
#2 Mempersiapkan bibit belut
Perlu diperhatikan bahwa media yang sudah dipersiapkan sebelumnya tadi agar dilakukan pengendapan hingga beberapa hari yang bertujuan agar terjadi fermentasi secara alami.
Untuk mendapatkan media yang sempurna hingga telah ditumbuhi plankton, cacing, serta jentik lainnya, maka ini merupakan pakan alami yang bisa didapatkan setelah media mengendap biasanya sampai 2 minggu.


Barulah bibit belut bisa dimasukkan dan kapasitas untuk media seukuran drum normal maka akan menampung antara 300 hingga 500 ekor bibit belut.
Belut memang memiliki sifat kanibal namun hal ini tidak akan terjadi pada belut yang masih berusia hingga 8  sampai 10 bulan dengan catatan pemberian pasokan pakan tetap terpenuhi.
#3 Perawatan rutin
Untuk perawatan yang paling penting adalah memperhatikan kualitas media nya terutama air.
Bibit belut memiliki pH 5-7, jadi selama masa pertumbuhan akan terjadi perubahan air menjadi basa didalam drum, air basa akan tampak merah kecoklatan, penyebabnya adalah akibat menumpuknya sisa pakan dan meningkatnya kadar amonia.
Jika telah terjadi demikian maka perlu dinetralisir dan sering diukur derajat pH nya secara berkala.
Perhatikan juga suhu air agar bertahan antara 26 sampai 28 derajat celcius. Supaya pertumbuhan bibit belut tidak terganggu karena cuaca alam yang panas, maka penyiraman lingkungan media ternak perlu pula dilakukan sebagai bentuk hujan buatan.
#4 Pemberian pakan
Pemberian pakan yang terjaga dengan baik akan mendukung pertumbuhan bibit belut lebih optimal.
Agar dapat tumbuh dengan cepat dan segera panen, maka pemberian pakan pada bibit belut akan lebih baik jika merupakan pakan segar seperti:
·       Belatung dan siput
·       Cacing tanah
·       Ikan cetol (biasanya di sawah dan parit)
·       Dan jenis anak ikan yang masih berukuran kecil lainnya.
Dalam sehari sebaiknya diberikan pakan sekali saja diwaktu sore menjelang malam karena ini adalah waktu belut sering keluar mencari buruan seperti di alam liar.
Pemberian pellet juga bisa dilakukan sebagai pakan tambahan agar dapat memicu pertumbuhan belut lebih cepat.
Namun jenis pakan tidak alami ini sebaiknya hanya sebagai selingan dan tidak diberikan setiap hari sesuai dengan takaran yang tepat yaitu maksimal 5% dari berat keseluruhan bibit belut yang dimasukkan.
#5 Masa panen belut
Waktu paling tepat memanen belut untuk bahan konsumsi adalah sampai pada usia 4 bulan.
Pada usia ini seekor belut yang tumbuh dengan normal dan sehat akan memiliki berat rata rata sampai 400 gram.
Untuk harga bibit belut rata-rata panjangnya 6-11cm dipasaran djual sekitar Rp.55.000/ kg (isi 75-110 ekor/kg) sedangkan harga jual belut komsumsi 32.000/kg isi 3-5 ekor.
Bagaimana cukup menarik bukan, selain mudah dan bisa memanfaatkan lahan yang terbatas, usaha ternak belut dengan media drum juga menjadi salah satu bentuk usaha rumahan yang sangat menjanjikan sebagai usaha sampingan.
BACA JUGA : 1bisnis-ternak-lele-untung-melimpah
                         2.panduan-lengkap-peternak-ikan-lele DuniaPeternakanSukses.my ChannelYoutube Suryonokokara .

Monday, December 9, 2019

Budidaya Ikan Nila menggunakan Teknik Bioflok


Budidaya Ikan Nila menggunakan Teknik Bioflok 


Pemerintah terus meningkatkan ketahanan pangan dari sektor perikanan. Terkini, Pemerintah mengembangkan budidaya ikan nila dengan teknologi sistem bioflok. Teknologi tersebut telah sukses diterapkan untuk budidaya ikan lele yang dimassalkan di berbagai pesantren di Indonesia.
Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi Supriyadi mengatakan, ikan nila dipilih untuk sebagai komoditas lanjutan sistem bioflok, karena nila termasuk kelompok herbivora. Sehingga proses pembesarannya lebih cepat.
Selain itu, ikan nila juga mampu mencerna flok yang tersusun atas berbagai mikroorganisme, yaitu bakteri, algae, zooplankton, fitoplankton, dan bahan organik sebagai bagian sumber pakannya. Itu menguntungkan dalam budidaya di kolam.
Budidaya ikan nila sistem bioflok memiliki sejumlah keunggulan, seperti meningkatkan kelangsungan hidup (survival rate/SR) hingga lebih dari 90 persen dan tanpa pergantian air. Air bekas budidaya juga tidak berbau, sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar dan dapat disinergikan dengan budidaya tanaman misalnya sayur-sayuran dan buah-buahan.
“Hal ini dikarenakan adanya mikroorganisme yang mampu mengurai limbah budidaya menjadi pupuk yang menyuburkan tanaman,” ungkap Supriyadi pekan ini di Sukabumi, Jawa Barat.
Keunggulan lainnya adalah Feed Conversion Ratio (FCR) atau perbandingan antara berat pakan dengan berat total (biomass) ikan dalam satu siklus periode budidaya mencapai 1,03. Artinya 1,03 kg pakan menghasilkan 1 kilogram ikan Nila.“(Itu lebih efisien) jika dibandingkan dengan pemeliharaan di kolam biasa FCR-nya mencapai angka 1,5,” tuturnya.
Masih ada empat keunggulan lainnya, yaitu padat tebar ikan mencapai volume 100-150 ekor/m3 atau 10-15 kali lipat dibanding dengan pemeliharaan di kolam biasa yang hanya 10 ekor/m3.
Sistem bioflok juga mampu meningkatkan produktivitas hingga 25-30 kg/m3 atau 12-15 kali lipat jika dibandingkan dengan di kolam biasa yaitu sebanyak 2 kg/m3. Keempat, waktu pemeliharaan lebih singkat, dengan benih awal yang ditebar berukuran 8-10 cm, selama 3 bulan pemeliharaan.“Benih tersebut mampu tumbuh hingga ukuran 250-300 gram per ekor, sedangkan untuk mencapai ukuran yang sama di kolam biasa membutuhkan waktu 4-6 bulan,” tambahnya.
Terakhir, Supriyadi menyebutkan, ikan nila sistem bioflok lebih gemuk karena hasil pencernaan makanan yang optimal. Dan komposisi daging atau karkasnya lebih banyak, serta kandungan air dalam dagingnya lebih sedikit. Secara bisnis, budidaya ikan nila juga sangat menguntungkan karena harganya cukup baik dan stabil di pasaran yaitu Rp22 ribu/kg.
Supriyadi mengingatkan, dalam pemeliharaan ikan Nila sistem bioflok, yang perlu dijaga adalah kandungan oksigen yang larut di dalam air. Hal itu, karena oksigen disamping diperlukan ikan untuk pertumbuhan juga diperlukan oleh bakteri untuk menguraikan kotoran atau sisa metabolisme di dalam air. Pada ikan nila, kadar oksigen terlarut (DO) di dalam media sebaiknya dipertahankan minimal 3 mg/L.
“Saya mengingatkan agar teknologi bioflok di masyarakat bisa dikawal oleh UPT-UPT (unit pelaksana teknis) dan para penyuluh agar tidak keliru menerapkannya, juga harus diterapkan secara benar sesuai kaidah-kaidah cara budidaya ikan yang baik seperti benihnya harus unggul, pakannya harus sesuai standar SNI, parameter kualitas air seperti oksigen juga harus tercukupi,” pungkasnya.
Ramah Lingkungan
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto mengatakan, pengembangan teknologi sistem bioflok untuk ikan nila dilakukan melalui kerja sama dengan peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Teknologi tersebut dipilih, karena diakui sebagai teknologi yang ramah lingkungan.
Keberhasilan teknologi sistem bioflok untuk ikan nila, menunjukkan Pemerintah terus berinovasi mencari teknologi yang efektif dan efisien, dalam penggunaan air, lahan dan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim.
Walau sudah menemukan teknologi tepat guna untuk ikan nila, Slamet menyebut Pemerintah tak akan berhenti untuk melakukan inovasi. Terlebih, fenomena perubahan iklim, penurunan kualitas lingkungan global, dan pertambahan penduduk terus menjadi tantangan bersama yang tidak bisa dihindari.
“Dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan sehingga mau tidak mau harus diantisipasi, karena secara langsung akan berdampak pada penurunan suplai bahan pangan bagi masyarakat,” tuturnya.
Oleh karena itu, Slamet meminta semua pelaku perikanan budidaya terus mengedepankan penggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dalam pengelolaan usaha budidaya ikan yang berkelanjutan.
Penerapan budidaya nila sistam bioflok ini didorong dikembangkan di daerah-daerah terpencil, perbatasan dan potensial, guna membangun ketahanan pangan. Pengembangan juga akan dilaksanakan di pesantren-pesantren dan kelompok masyarakat lainnya.
“Teknologi bioflok ini akan terus didorong agar diterapkan terhadap berbagai komoditas dan berbagai daerah, sehingga menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Apalagi, saat ini produk Nila di beberapa daerah menjadi sumber gizi yang digemari, bahkan seperti di Papua dan Lombok pada umumnya,” jelanya.
Seiring dengan penertiban keramba jaring apung (KJA) di perairan umum seperti danau, waduk dan lainnya, dia optimis bahwa teknologi ini dapat menjadi solusi bagi pembudidaya ikan di sana yang tidak bisa lagi melaksanakan produksi. Dengan bioflok, para pembudidaya diharapkan bisa pindah ke daratan dan melakukan budidaya ikan nila seperti di danau atau waduk.
Untuk Pesantren

Untuk memasyarakatkan teknologi bioflok, Pemerintah Indonesia menjadikan pesantren di berbagai daerah sebagai lokasi pengembangan untuk budidaya perikanan tersebut. Dengan cara tersebut, ke depan diharapkan produksi ikan, khususnya lele bisa meningkat secara nasional dan akan membantu suplai bahan pangan ikan nasional.
“Kita punya tanggung jawab moral untuk membangun pesantren, bukan hanya secara ekonomi saja, namun juga bagaimana turut serta dalam meningkatkan kualitas SDM yang ada. Dengan mulai memperkenalkan ikan sebagai sumber pangan bagi mereka, kita ingin generasi muda di lingkungan pondok pesantren lebih cerdas dengan mulai membiasakan mengkonsumsi ikan,” ungkap dia.
Untuk itu, KKP pada tahun ini menyalurkan bantuan kepada 7 pesantren, 12 kelompok pembudidaya dan 2 lembaga pendidikan di 16 provinsi yang mencakup wilayah perbatasan RI seperti Belu (Nusa Tenggara Timur), Sarmi dan Wamena (Papua), Nunukan (Kalimantan Utara).
Khusus untuk ikan lele di pesantren, Slamet memperkirakan akan ada 78.500 santri yang terlibat, yang diharapkan menggerakan perekonomian di pondok pesantren dan yayasan.
Dukungan ini diharapkan mampu memproduksi ikan nila sebanyak 370,8 ton/siklus atau 1.452 ton, dengan keekonomian sebesar Rp21,78 miliar/tahun, dengan prediksi tenaga kerja mencapai 1.030 orang.


DuniaPeternakanSukses.my ChannelYoutube Suryonokokara .

Monday, November 18, 2019

Budidaya Ikan Lele dengan Terpal bagi Pemula

Budidaya Ikan Lele dengan Terpal bagi Pemula

Jakarta - Budidaya ikan lele kini tak harus dilalukan di kolam tanah. Ada cara efektif mengembangbiakkan lele dengan cara mudah, menggunakan terpal. Begini caranya!

Ikan lele menjadi salah satu jenis ikan air tawar yang dijual dengan harga terjangkau. Meskipun begitu, lele memiliki kandungan gizi yang tinggi. Dalam 100 gram ikan lele mengandung 240 Kkal, 14,5 gram lemak, 8,5 gram karbohidrat, dan 17,5 gram protein.

Selain gizinya tinggi, ikan lele juga mudah dibudidayakan di rumah. Berikut beberapa cara budidaya lele dengan terpal yang bisa diikuti oleh pemula:

1.Siapkan Media Kolam
   Budidaya ikan lele kolam terpal bisa dilakukan di rumah. Terpal jadi media yang paling mudah didapatkan. Berikut cara untuk menyiapkan terpal sebagai kolam ikan lele:

  • Pastikan kolam terpal sudah dibersihkan terlebih dulu dengan sabun dan bilas sampai bersih dan keringkan
  • Bentangkan terpal hingga berbentuk menyerupai kolam. Supaya bisa berdiri dengan tegak, terpal bisa disanggah dengan besi atau buat kolam dengan susunan batako yang dilapisi terpal
  • Isi terpal dengan air hingga setinggi 20-30 cm
  • Diamkan air di dalam terpal selama 7-10 hari untuk pembentukan lumut dan fitoplankton. Setelah itu tambahkan air dengan ketinggian kurang lebih 80-90 cm
  • Setelah air siap, tambahkan beberapa irisan daun pepaya dan singkong untuk mengurangi bau air kolam.
2. Pilih Bibit Unggul
     Pemilihan bibit ikan lele tak boleh asal. Pilih bibit lele unggul yang sehat dan lebih besar. Bibit lele yang unggul biasanya gerakannya lebih agresif dan gesit saat diberi makan dan warna sedikit lebih terang.


3. Penebaran Bibit
    Sebelum mulai menebar bibit, Anda memisahkan ikan lele ukuran besar dan kecil. Hal ini dilakukan untuk menghindari ikan lele memakan sesama, karena ikan lele bersifat kanibal.Yang harus diperhatikan dalam cara budidaya ikan lele adalah jangan menebar bibit secara bersamaan. Ini akan membuat ikan stres dan menyebabkan kematian.

Sebaiknya gunakan ember dan masukkan sebagai ember berisi bibit lele ke dalam kolam. Diamkan hingga 30 menit dan biarkan ikan lele keluar dan ember menuju kolam. Waktu penebaran yang baik adalah pagi dan malam hari.


4. Pemeliharaan Ikan Lele
     Dalam budidaya ikan lele, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Setelah ikan lele berumur kurang lebih 20 hari, Anda perlu melakukan penyortiran. Pisahkan lele yang besar dan kecil dalam kolam berbeda.
      Kualitas air kolam yang bagus untuk lele adalah hijau. Karena lele dapat bertahan hidup di air berlumpur. Air akan berwarna merah menandakan ikan sudah dewasa dan siap dipanen.
      Keadaan kolam juga perlu jadi perhatian. Tinggi kolam lele di bulan pertama adalah 20 cm, bulan kedua 40 cm dan bulan ketiga 80 cm. Usahakan air kolam tidak terlalu dangkal.
Ikan lele harus diberi pakan tiga kali sehari yaitu jam 7 pagi, 5 sore, dan 10 malam. Jenis pakannya sentrat 781-1.

5. Panen Ikan Lele

      Anda bisa memanen ikan lele jika sudah berusia kurang lebih 90 hari dari masa tebar bibit. Pastikan pengambilan ikan lele dengan sarung tangan. Anda juga bisa menggunakan jaring ataupun serokan besar.

Budidaya ikan lele 
sistem bioflok juga bisa jadi alternatif. Sistem bioflok ini merupakan kolam berbentuk bulat dengan lapisan terpal yang dilengkapi dengan pipa pembuangan kotoran yang memudahkan pengurasan kolam. Kolam ikan lele pun terbebas dari bau.

DuniaPeternakanSukses.my ChannelYoutube Suryonokokara .

Tuesday, November 12, 2019

Mau Bisnis Ternak Lele Untung Melimpah? Begini Caranya!


Mau Bisnis Ternak Lele Untung Melimpah? Begini Caranya!

 Jakarta, Dunia peternakan sukses - Belakangan ini, budi daya ikan lele banyak dipilih para peternak ikan karena potensi konsumen yang tinggi. Dengan metode terkini, ternak ikan yang dihasilkan bisa berkualitas tinggi dan bersaing di pasaran global.

Seperti yang diceritakan oleh Suryo Kokara, pemilik peternakan lele dilahan sempit. Menurutnya, budi daya lele bisa menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan. Bagaimana tidak,  permintaan riil ini datang dari usaha kuliner, seperti rumah makan, pecel lele tenda, katering, dan kebutuhan lain.
Bagi para pemula,Suryo Kokara menyarankan bahwa untuk menggeluti bisnis ternak lele pastikan untuk mengandalkan keseriusan dan ketekunan. Selain itu, jangan lupa untuk memperhitungkan berbagai rencana untuk perkembangan bisnis ikan lele yang Anda jalankan.
Penulis buku Budi Daya Lele Sistem Filterisasi dan Akuaponik ini pun membagikan skemanya. Berikut adalah pemaparan komponen yang harus diperhitungkan.

a. Asumsi
1. Jumlah bibit yang dibesarkan sebanyak 1.978 ekor
2. Ukuran bibit yang dibesarkan 7-8 cm
3. Kolam yang digunakan kolam terpal bulat 1 buah diameter 2 meter
4. Pembesaran satu periode selama 60 hari
5. Daya hidup sampai dengan panen 93 %
6. Penyusutan kolam selama 7 tahun (42 periode)
7. Penyusutan peralatan selama 5 tahun (30 periode)
8. Usaha dijalankan sendiri oleh pemilik
9. Lahan milik sendiri

b. Analisis
- Biaya investasi
- Pembuatan kolam
- Pembelian aneka peralatan pendukung budi daya
- Total biaya investasi

Biaya operasional per periode yang dibutuhkan
- Biaya tetap 
  1. Penyusutan kolam
  2. Penyusutan aneka peralatan pendukung budi daya
- Biaya Variabel
  1. Pembelian bibit
  2. Pembelian pelet
  3. Pakan tambahan (azolla)
  4. Pembelian prebiotik
https://www.youtube.com/watch?v=R26PdZqqCjc ( Cara membuat Kolam Tong Biru )
Selamat mencoba Dunia baru ternak lele,selamat datang di Dunia bisnis milik sendiri,selamat menuju menjadi pengusaha yang sukses.kuncinya tekun dan niat yang ulet

Salam
Sukses

DuniaPeternakanSukses.my ChannelYoutube Suryonokokara .

Sunday, October 20, 2019

BERTERNAK YANG CEPAT PANEN


BERTERNAK YANG CEPAT PANEN



Ada banyak Jenis Ternak yang menguntungkan,memang sangat menggiurkan bila dijalankan untuk usaha beternak baik bidang peternakan atau perikanan. Namun banyak pertimbangan usaha yang memungkinkan usaha tidak mengalami kendala modal. Bagi pemulia, jenis ternak kecil untuk bisnis sampingan dengan modal kecil menjadi pilihan untuk usaha budidaya ternak yang menjanjikan walaupun usaha skala rumahan. Karena belum tentu usaha sampingan ternak bisa dijalankan dirumah dengan disanding dengan pekerjaan lainnya seperti pelajar atau mahasiswa, ibu rumah tangga, karyawan atau PNS yang memiliki kesibukan lebih.

Contoh usaha ternak yang menguntungkan dengan modal kecil berarti diharapkan ternak yang cepat menghasilkan banyak uang dibanding ternak lain yang kecenderungan lama dan membutuhkan biaya tidak sedikit. Selain pemilihan jenis ternak yang menjanjikan, kita perlu memiliki kiat usaha dalam beternak agar usaha peternakan kecil tersebut bisa berkelanjutan. Hal yang perlu anda ketahui sebagai calon peternak sukses ialah ternak itu makhluk hidup butuh makanan sehat, perawatan yang baik agar menghasilkan produk yang maksimal, baik itu berupa outputnya ternak itu sendiri, daging, telur maupun susu.

8 Contoh Ternak Yang Menguntungkan Untuk Usaha Kecil
Nah, jika anda pemula dalam urusan usaha peternakan alangkah baiknya memilih ternak yang mudah dipelihara, pakan yang tidak terlalu mahal, karena pakan merupakan biaya operasional yang paling mahal bisa mencapai 60% dari keseluruhan biaya, jadi tipsnya agar bisa menghemat, buatlah pakan alternatif pengganti untuk pakan jadi yang relatif harganya lebih mahal. Jenis ternak dengan kriteria menguntungkan dengan modal kecil dan mudah dipelihara dibawah ini cukup rekomended bagi anda peternak pemula untuk menjalankan usaha beternak skala kecil kecilan dirumah.
  1. Beternak kelinci

Kenapa kelinci, mungkin jika dipikir pikir pemeliharaannya akan rumit. Namun jika anda pernah memelihara jenis kelinci yang tahan penyakit seperti jenis rek, flamish giant, new zealand dan dutsh anda akan mengalami rasa senang ketika memanen hasil. Beternak kelinci sangatlah mudah, apalagi jika anda sudah berpengalaman dalam dunia usaha peternakan kelinci. Hasil yang didapat dari beternak kelinci adalah berupa anakan. Kelinci sekali bernanak mencapai 6-8 ekor dengan lama kebuntingan hanya 30-40 hari. Hal ini sangat mempermudah perputaran modal. Untuk harga per ekornya saja 30-40ribu. Jika dalam melahirkan dan dijual pada umur 40 hari anda akan mendapatkan 320ribu dalam waktu dua bulan itu dari satu indukan. Jika saja anda memilikiq 10 indukan saja anda sudah untung berlipat. Bukahkah kelinci salah satu jenis ternak yang menguntungkan ?
  1. Beternak lele


Usaha beternak lele akhir akhir ini sangat digemari oleh masyarakat karena sangat mudah dalam perawatan, selain itu modalnya kecil. Usaha beternak lele bisa menggunakan alternatif seperti beternak dalam kolam terpal dan beternak dalam drum atau tong. Dalam waktu 40-50 hari anda bisa menikmati hasil panen ikan lele. Pertimbangan lain adalah biaya pakannya murah karena bisa mengandalkan pakan pakan limbah tanpa harus mengurangi kadar gizi dan kebtuhan gizi lele tersebut. Bisa jadi, usaha beternak lele ini murah meriah.
  1. Beternak kroto

Semakin banyaknya peternak brung kicau membuka peluang usaha beternak kroto, karena kroto adalah makanan favorit dari buurng kicau. Beternak kroto tidak membutuhkan baiaya mahal, kenapa ? karena anda dapat menggunakan toples untuk media rumah kroto dan makanannya pun mudah tidak seperti ternak besar lainnya yang ahrus beli dengan biaya mahal. Jadi, beternak kroto sangat direkomendasikan jika anda tidak memiliki keahlian dan modal besar.
  1. Beternak jangkrik

Sama halnya denngan beternak kroto, beternak jangkrik pu mudah dilakukan dengan modal kecil. Peluang ini terbuka juga karena semakin banyaknya orang memlihara burung kicau. Jangkrik juga salah satu makanan favorit, terutama dalam hal merawat suara burung agar suaranya bagus. Anda cukup membeli bibit atau telur jangkrik kemudian dikembangkan dalam sebuah kotak cukup besar. Jangan khawtir sola makanan karena makanannya mudah dcari dan murah seperti daun kering, ubi ubian dan sayuran. Usaha beternak jangkrik juga sangat direkomendasikan jika anda memiliki modal kecil untuk memilih jenis ternak yang menguntungkan ini, apalagi jika penyuka burung kicau, mungkin banyak motivasi jika anda berusaha menjalankannya.
  1. Beternak cacing

Mungkin anda berpikit buat apa ternak cacing? Karena cacing pun tanoa diternak juga mudah dicari di alam. Janganlah berpikir bgeitu semua bisa dijadikan usaha yang penting tidak merugikan orang lain. Cacing dibutuhkan untuk makanan ikan baik itu ikan hias seperti cupang atau ikan konsumsi seperti lele dan nila. Cacing yang bisa diternakan ialah jenis cacing lumbricus sp atau jenis cacing tanah. Unruk modal usahanya cukup murah karena hanya memerlikan tempat sederhana untuk rumah cacing fdan makananya pun tidak susah beli, karena bisa menggunakan kotoran ternak. Murah bukan?
  1. Beternak burung kicau


Nah, setelah membahas makananya, sekarang membahas burungnya. Peluang usaha beternak burung kicau semakin cerah, ya banyak kontes kontes burung yang diadakan setiap bulannya secara berkala dengan menawarkan burung burung kualitas bagus untuk dilombakan. Menjadi seorang penangkar burung kicau mengkin menjadi pilihan alternatif karena selain mahal burung yang pelihara mendapat kesempatan juara akan membuka peluang burung anda mengalami peningkatan harga yang sangat drastis. Yuk usaha ternak yang menguntungkan burung kicau, ada kenari, murai lovebird dll.
  1. Beternak entok

Entok adalah salah satu jenis unggas yang masih sangat jarang diusahakan secara besar atau dalam usaha skala besar.Hal ini menjadi kesempatan pemodal kecil untuk menjalankan usaha, berbeda unggas lainya seperti ayam yang sudah banyak diusahakan oleh pemodal besar. Mungkin tidak sebesar ayam penghasilannya, namun pertimbangan lainya adalah saingannya jarang, pakanya murah dan lebih tahan penyakit dibanding ternak ayam. Jadi, tidak salah jika mencoba usaha beternak entok skala rumahan untuk usaha sampingan.
  1. Beternak bebek


Bebek juga salah satu alternatif ternak yang menguntungkan yang mungkin sedikit lebih banyak diminati oleh orang indonesia dibandingkan entok. Usaha beternak bebek petelur skala rumahan cukup dengan modal sedikit namun cukup juga memerlukan waktu untuk perawatan karena pakan bebek cenderung lebih mahal dibanding entok karena salah satunya yang dihasilakna adlah telur. Telur yang dihasilkan bisa langsung dijual atau bisa kita usahakan lagi menjadi bisnis telur asin atau telur asap sehingga bisa menambah nilai jual dari telur tersebut. Sehingga usaha beternak bebek juga mungkin bisa menjadi pilihan untuk usaha sampingan dirumah.

Pilih salah satu jenis ternak yang menguntungkan, lalu fokus
Demikian ulasan mengennai jenis usaha ternak yang menguntungkan dengan modal sedikit yang bisa anda jalankan sekalipun anda seorang yang memepunyai pekerjaan lain seperti pelajar, mahasiswa, karyawan dan ibu rumah tangga. Adapun usaha ternak lainnya yang tidak kalah menguntungkan, namun dengan pertimbangan biaya yang mahal jadi kurang cocok bagi pemula dan pemilik modal kecil. Silahkan pilih dengan bijak mana menurut anda yang paling coock untuk anda jalankan karena untung dan rugi anda yang menanggung, bukan orang lain. Yang perlu aanda ingat adalah ternak adalah makhluk hidup jadi jangan sembarangan dalam merawarnya. Sekian, semoga bermanfaat dan sukses.
BACA JUGA :https://duniapeternakansukses.blogspot.com/2019/08/panduan-lengkap-peternak-ikan-lele_30.html


DuniaPeternakanSukses.my ChannelYoutube Suryonokokara .

Friday, August 30, 2019

seputar dunia ternak lele



seputar dunia ternak lele Panduan lengkap peternak Ikan Lele, 
Dilansir Liputan6.com, Rabu (13/3/2019) Jakarta Mengonsumsi ikan baik bagi kesehatan tubuh. Ikan banyak mengandung gizi seperti omega-3, serat protein, asam amino, zat besi dan yodium. Selain itu ikan juga kaya akan vitamin seperti vitamin A, D, B6 dan B12. 
alah satu ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah ikan lele. Ikan lele banyak dijual di pasar-pasar tradisional. Ikan lele memiliki rasa yang gurih dan harganya murah.
Banyak dikonsumsi dan dincar oleh para pembeli, tak jarang banyak masyarakat yang ingin mencoba untuk ternak lele. Jika kamu salah satunya, tentu kamu perlu mengetahui cara ternak lele yang baik agar berhasil.
Dilansir Liputan6.com, Rabu (13/3/2019) dari berbagai sumber berikut ada cara ternak lele bagi kamu yang ingin mencoba agar berhasil.
Persiapan kolan dan bibit
1.  Mempersiapkan kolam
Cara ternak lele yang pertama adalah kamu perlu menyiapkan kolam. Kolam ikan lele bisa menggunakan kolam tanah, kolam dari terpal ataupun kolam dari semen. Usahakan kolam memiliki ukuran yang cukup agar ikan lele tidak mudah mati akibat kekurangan oksigen.
Kolam yang telah berisi air, perlu kamu tunggu beberapa hari sebelum memasukkan bibit lele. Hal ini karena kamu harus menunggu adanya proses pembentukan lumut pada kolam.
Adanya lumut dan fitoplankton dapat membuat air tidak mudah keruh. Lama menunggu sekitar 3 hingga 7 hari.
2. Memilih bibit unggul ikan lele
Kamu perlu jeli untuk memilih bibit unggul lele. Pilihlah bibit unggul lele karena lele akan tumbuh besar, tak mudah terserang penyakit dan juga gesit. Bibit unggul lele akan lebih bergerak aktif dan agresif saat diberi pakan.
Selain itu bibit unggul lele akan menghasilkan ikan lele yang memiliki warna yang terang serta sehat.
Kamu bisa mencoba dengan bibit ikan lele jenis dumbo. Jenis lele ini mudah dirawat dan mudah didapatkan. Ikan lele jenis dumbo memiliki kualitas daging yang baik dan tahan dari serangan penyakit. Ikan lele dumbo juga dapat berkembang biak dengan jumlah banyak.

Pilih waktu baik dan pisahkan ukuran lele

3. Waktu yang baik menebar bibit unggul ikan lele
Cara ternak lele yang banyak dilakukan kesalahan biasanya dari cara menebar bibit ikan lele. Gunakan ember dan isi bibit lele sebagian. Masukkan ke dalam kolam dan biarkan mereka keluar dengan sendirinya.
Jangan masukkan bibit ikan lele secara bersamaan karena akan membuat ikan lele stres dan bisa mati.
Waktu yang tepat untuk menebar bibit unggul ikan lele saat pagi atau malam hari. Disaat tersebut ikan lele biasanya lebih tenang.
4. Pisahkan ukuran lele
Cara ternak lele agar mendapatkan keuntungan, kamu perlu memisahkan ukuran lele di dalam suatu kolam. Pindahkan ukuran ikan lele yang memiliki tubuh kecil dari lainnya.
Hal ini dapat menghindari ikan lele yang berukuran lebih besar akan menyakiti ikan lele yang berukuran kecil sehingga dapat merugikan kualitasnya. Biasanya kamu bisa lakukan cara ini saat usianya telah 20 hari.

Perhatikan kedalaman kolam, pakan dan waktu panen


5.  Perhatikan kedalaman kolam dan kualitas air
Ikan lele dapat bertahan hidup di air yang berlumpur yang mengandung banyak lumut. Walaupun tidak jernih, kamu harus tetap perhatikan sumber air kolam tersebut, karena bisa saja air yang tidak jernih tersebut akibat terkena limbah.
Untuk kedalaman kolam ikan lele secara umum sekitar 20 cm. Pada bulan kedua 40 cm dan ketiga 80 cm. kamu juga bisa tambahkan tanaman air pada kolam agar terasa teduh dan tidak panas bagi ikan lele. Selain itu tanaman air juga bisa menyerap racun pada air kolam.
6. Memilih pakan lele yang baik

Cara ternak lele yang paling penting selanjutnya adalah memilih pakan untuk ikan lele. Pilih pakan yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan lele. Sebagai contoh kamu bisa menggunakan pakan jenis sentrat 781-1.
Beri makan ikan lele pada pagi hari, sore hari dan pada malam hari. Kamu bisa menambahkan jam makan tambahan bagi ikan lele jika diperlukan.
7. Lele dapat dipanen setelah 3 bulan
Setelah 3 bulan dari penyebaran bibit ikan lele, kini ikan lele dapat dipanen. Jika kamu akan menebar bibit ikan lele lagi, usahakan untuk membersihkan kolam yang sudah digunakan sebelumnya.
Pastikan taka da ikan lele yang tertinggal di kolam sebelum menebar bibit ikan lele yang baru.

Kandungan Ikan Lele

Mengonsumsi ikan lele baik untuk kesehatan tubuh. Selain mudah ditemui di pasaran, ikan lele memiliki kandungan gizi yang baik bagi kesehatan. Banyak manfaat yang bisa dirasakan dengan mengonsumsi ikan lele. Beberapa manfaat ikan lele sebagai berikut:
- Rendah kalori serta rendah lemak
- Vitamin B12 dan mengandung protein yang lengkap
- Mengandung asam lemak omega-3 yang sehat bagi tubuh.
- Demikian penjelasan tentang cara ternak lele dan sedikit pernjelasan manfaat mengonsumsi ikan lele yang baik bagi kesehatan tubuh.


DuniaPeternakanSukses.my ChannelYoutube Suryonokokara .