Tuesday, November 28, 2023

Cara Ternak Lele yang Baik

 


Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat seperti ini, budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif. Terdapat dua segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen pembesaran. Segmen pembenihan betjuan untuk menghasilkan benih ikan lele, sedangkan segmen pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi. Pada kesempatan kali ini alamtani akan membahas tahap-tahap persiapan budidaya ikan lele segmen pembesaran.

1. Penyiapan Kolam Tempat Budidaya Ikan Lele

Ada berbagai macam tipe kolam yang bisa digunakan untuk tempat budidaya ikan lele. Setiap tipe kolam memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing bila ditinjau dari segi usaha budidaya. Untuk memutuskan kolam apa yang cocok, harap pertimbangkan kondisi lingkungan, ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana ada. Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba. Namun dalam artikel ini kita akan membahas kolam tanah, mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan oleh para peternak ikan. Sebagai pengetahuan tambahan, silahkan baca cara membuat kolam ikan. Tahapan yang harus dilakukan dalam menyiapkan kolam tanah adalah sebagai berikut:

a. Pengeringan dan Pengolahan Tanah

Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan telebih dahulu. Lama pegeringan berkisar 3-7 hari atau bergantung pada teriknya sinar matahari. Sebagai patokan, apabila permukaan tanah sudah retak-retak, kolam bisa dianggap sudah cukup kering. Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang menyebabkan bibit penyakit. Mikroorganisme tersebut bisa bekembang dari periode budidaya ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan dan penjemuran, sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati. Setelah dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan tanah diperlukan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas beracun yang tertimbun di dalam tanah. Bersamaan dengan proses pembajakan, angkat lapisan lumpur hitam yang terdapat di dasar kolam. Lumpur tersebut biasanya berbau busuk karena menyimpan gas-gas beracun seperti amonia dan hidrogen sulfida. Gas-gas itu terbentuk dari tumpukan sisa pakan yang tidak dimakan ikan.

b. Pengapuran dan Pemupukan

Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit atau kapur tohor. Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata di permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah agar kapur meresap ke bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran adalah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan. Langkah selanjutnya adalah pemupukan. Gunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang dianjurkan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sedangkan pupuk kimianya adalah urea dan TSP masing-masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi. Pemupukan dasar kolam bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing. Biota tersebut berguna untuk makanan alami ikan lele.

c. Pengaturan Air Kolam

Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm. Pengisian kolam dilakukan secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, isi dengan air sampai batas 30-40 cm. Biarkan kolam tersinari matahari selama satu minggu. Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam dan memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik. Air kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan. Setelah satu minggu, benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara berkala sesuai dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada ketinggian ideal.

2. Pemilihan Benih Ikan Lele

Tingkat kesuksesan budidaya ikan lele sangat ditentukan oleh kualitas benih yang ditebar. Ada beberapa jenis ikan lele yang biasa dibudidayakan di Indonesia. Silahkan baca lebih lanjut mengenai jenis-jenis ikan lele budidaya. Kami merekomendasikan jenis ikan lele Sangkuriang yang dikembangkan BBPBAT Sukabumi. Ikan lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan dari lele dumbo. BBPBAT mengembangkan ikan lele sangkuriang karena kualitas lele dumbo yang saat ini beredar di masyarakat semakin menurun dari waktu ke waktu. Benih ikan lele bisa kita dapatkan dengan cara membeli atau melakukan pembenihan ikan lele sendiri. Untuk membuat pembenihan sendiri silahkan baca cara pembenihan ikan lele dan teknik pemijahan ikan lele.

 

a. Syarat Benih Unggul

Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakannya, tempatkan ikan pada arus air. Jika ikan tersebut menantang arah arus air dan bisa bertahan berarti gerakan renangnya baik. Ukuran benih untuk budidaya ikan lele biasanya memiliki panjang sekitar 5-7 cm. Usahakan ukurannya rata agar ikan bisa tumbuh dan berkembang serempak. Dari benih sebesar itu, dalam jangka waktu pemeliharaan 2,5-3,5 bulan akan didapatkan lele ukuran konsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram.

b. Cara Menebar Benih

Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terlebih dahulu. Caranya, masukan benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah stres pada benih. Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per meter persegi. Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi jumlah benih yang bisa ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih ditebar. Hal ini menjaga agar benih ikan bisa menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisian kolam berikutnya disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan sampai mencapai ketinggian air yang ideal.

c. Menentukan Kapasitas Kolam

Berikut ini cara menghitung kapasitas kolam untuk budidaya ikan lele secara intensif. Asumsi kedalaman kolam 1-1,5 meter (kedalaman yang dianjurkan). Maka kepadatan tebar bibit lele yang dianjurkan adalah 200-400 ekor per meter persegi. Contoh, untuk kolam berukuran 3 x 4 meter maka jumlah bibit ikannya minimal (3×4) x 200 = 2400 ekor, maksimal (3×4) x 400 = 4800 ekor.

Catatan: kolam tanah kapaistasnya lebih sedikit dari kolam tembok.

3. Pakan Untuk Budidaya Ikan Lele

Anjuran pakan ikan lele berdasarkan umurnya dengan asumsi benih 1000 tersaji dalam Tabel berikut :


Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan. Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal, silahkan coba membuat sendiri pakan lele alternatif. 

a. Pemberian Pakan Utama

Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral. Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangan kandungan nutrisi. Tinggal kita pandai-pandai memilih mana yang bisa dipercaya. Ingat, jangan sampai membeli pakan kadaluarsa. Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor. Kemudian setiap 10 hari ambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan yang diberikan. Dua minggu menjelang panen, persentase pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh. Jadwal pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya 4-5 kali sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari. Ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberian pakan lebih banyak pada sore dan malam hari. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah terlihat malas untuk menyantapnya. 

b. Pemberian Pakan Tambahan

Pemberian pakan tambahan sangat menolong menghemat biaya pengeluaran pakan yang menguras kantong. Apabila kolam kita dekat dengan pelelangan ikan, bisa dipertimbangkan pemberian ikan rucah segar. Ikan rucah adalah hasil ikan tangkapan dari laut yang tidak layak dikonsumsi manusia karena ukuran atau cacat dalam penangkapannya. Bisa juga dengan membuat belatung dari campuran ampas tahu. Keong mas dan limbah ayam bisa diberikan dengan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahannya bisa dilakukan dengan perebusan. Kemudian pisahkan daging keong mas dengan cangkangnya, lalu dicincang. Untuk limbah ayam bersihkan bulu-bulunya sebelum diumpankan pada lele. 

4. Pengelolaan Air

Hal penting lain dalam budidaya ikan lele adalah pengelolaan air kolam. Untuk mendapatkan hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap terjaga. Awasi kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam. Timbunan tersebut akan menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya bau busuk. Apabila sudah muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian bawah kemudian isi lagi dengan air baru. 

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama yang paling umum dalam budidaya ikan lele antara lain hama predator seperti linsang, ular, sero, musang air dan burung. Sedangkan hama yang menjadi pesaing antara lain ikan mujair. Untuk mencegahnya yaitu dengan memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam. Penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga mikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya adalah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor. Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi adalah dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksi seperti kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain. Untuk mengetahui lebih jauh tentang pengendalian penyakit silahkan baca pengendalian hama dan penyakit ikan lele.  

5. Panen Budidaya Ikan Lele

Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu bisa dicapai dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Berbeda dengan konsumsi domestik, ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya mencapai ukuran 500 gram per ekor. Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar tidak buang kotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen lakukan sortasi untuk misahkan lele berdasarkan ukurannya karena ini akan meningkatkan pendapatan bagi peternak.

Sumber :

- Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan


Friday, June 23, 2023

10 Ternak Hewan yang Paling Menguntungkan di Lahan Sempit

 

10 Ternak Hewan yang Paling Menguntungkan di Lahan Sempit

Usaha beternak hewan termasuk salah sa tu jenis bisnis yang mampu memberikan pendapatan yang cukup besar. Hal ini tak terlepas dari hewan ternak dibutuhkan oleh manusia untuk dikonsumsi dalam rangka memenuhi keperluan gizi. Usaha budidaya hewan ternak tidak asing lagi di wilayah pedesaan. Anda dapat dengan mudah menjumpai berbagai usaha peternakan hewan di desa. Misalkan usaha ternak kambing, sapi, domba, ikan lele, ikan mas, belut dan lainnya. Namun usaha budidaya hewan ternak bisa pula dijalankan di kota dengan lahan sempit terbatas. Anda bisa memanfaatkan lahan sempit di kota untuk bisnis ternak hewan.  


10 Ternak Hewan yang Paling Menguntungkan di Lahan Sempit
Bagi anda yang mau membuka usaha budidaya hewan di lahan sempit dengan tujuan untung besar dan hasil melimpah, berikut ini 10 ternak hewan yang paling menguntungkan di lahan sempit, antara lain:

1. Bisnis Budidaya Ayam Broiler Pedaging
Usaha beternak ayam broiler pedaging pasti bukan hal asing bagi anda. Usaha ini sangat mudah ditemukan di desa karena dianggap salah satu bisnis yang menguntungkan. Namun di kota juga ada beberapa pengusaha yang beternak ayam broiler potong untuk diambil dagingnya. Berdasarkan analisa penulis, usaha ternak ayam pedaging menjanjikan untung besar.


Jika saat ini anda bingung untuk memilih jenis usaha budidaya hewan ternak yang paling mudah dan menguntungkan maka usaha beternak ayam broiler pedaging bisa menjadi pilihan yang tepat. Dikarenakan potensi omset usaha cukup besar perbulan, gampang dijalankan dan cepat panen. Masa panen ayam broiler potong lumayan singkat. Dalam waktu kurang dari dua bulan, ayam ras broiler sudah bisa panen. Adapun harga daging ayam per kilogram cukup stabil di kisaran Rp 36 ribu perkilogram.

Permintaan daging ayam di masyarakat Indonesia terus tumbuh naik seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Dan berdasarkan analisis data dari Kementerian Pertanian dan Peternakan bahwa pasokan daging ayam dari para peternak lokal belum mampu memenuhi permintaan pasar yang sangat besar. Atas hal itulah peluang bisnis beternak ayam potong pedaging menjanjikan sekali untuk dijalankan.

Untuk memulai usaha beternak ayam broiler pedaging tidak memerlukan lahan yang luas. Yang jadi patokan satu meter persegi luas kandang ayam bisa menampung 7 ekor ayam broiler. Di samping rumah pun anda bisa membuka usaha ternak ayam potong secara kecil kecilan dimulai dari ratusan ekor. Seiring bertambah modal maka jumlah ayam potong bisa ditingkatkan menjadi 5000 ekor.

2. Bisnis Budidaya Sapi
Ada banyak jenis sapi di dunia khususnya di Indonesia, antara lain sapi limousin, sapi brahma, sapi bali, sapi susu, sapi pedaging, sapi jawa, sapi australia, dan jenis sapi lainnya. Dan berdasarkan penuturan para peternak lokal bahwa usaha budidaya sapi lebih menjanjikan untung besar ketimbang usaha beternak kambing dan domba. Dengan iklim tropis yang sangat mendukung, usaha beternak sapi sangat menjanjikan dijalankan di tanah air.


Kenapa usaha beternak sapi lebih menguntungkan dari jenis usaha hewan ternak lainnya? Dikarenakan permintaan hewan sapi di tanah air sangat besar. Terutama pada menjelang hari raya lebaran idul adha dan idul fithri. Dan belum mampu dipenuhi secara baik oleh para peternak lokal. Sehingga harga daging sapi di Indonesia paling tinggi di Asia Tenggara. Harga daging sapi di Indonesia dapat mencapai Rp 130 ribu perkilogram. Sedangkan harga normal sebesar Rp 80 perkg. Oleh karenanya, pemerintah mengimpor sapi dari India dan Australia untuk memenuhi permintaan daging sapi yang tinggi sekali di dalam negeri.

3. Bisnis Budidaya Kambing


Jenis usaha ternak hewan lainnya yang paling menguntungkan di lahan sempit adalah usaha beternak kambing. Dengan sekotak tanah di samping rumah, anda bisa memulai usaha ternak kambing. Penulis pun sudah sejak lama melakukan usaha budidaya kambing secara rumahan. Dari modal awal sebanyak satu anak kambing seharga Rp 500 ribu, saat ini beranak pinak hingga mempunyai lima ekor kambing.

Usaha beternak kambing termasuk jenis ternak hewan yang paling menguntungkan dalam waktu singkat. Selain itu, hewan ternak kambing cukup gampang dirawat. Masyarakat desa seringkali menjadikan usaha budidaya kambing sebagai bisnis sampingan di samping berprofesi sebagai buruh dan petani di sawah. Berdasarkan data di lapangan, harga kambing dewasa saat ini mencapai Rp 2 juta per ekor.

4. Bisnis Budidaya Bebek
Bisnis ternak hewan yang tak kalah menjanjikan untung besar di tahun ini dan di masa datang adalah usaha beternak bebek. Salah seorang peternak bebek yang pernah penulis temui di sawah mengakui dari hasil beternak bebek ia bisa membeli satu buah rumah mewah dan satu buah mobil avanza. Adapun jumlah bebek yang ia budidayakan sekitar 5000 ekor bebek. Jika dalam satu hari, seekor bebek menghasilkan telor sebanyak satu butir maka omset dari penjualan telur sekitar Rp 10 juta perhari (5000 ekor bebek x Rp 2000).


letter-spacing: 0pt;">Pendek kata, usaha beternak bebek selain mudah dijalankan juga bisa membuat seseorang kaya raya dalam waktu cepat. Adapun rincian biaya modal usaha ternak bebek meliputi pembuatan kandang bebek
5. Usaha Budidaya Lele
Anda tentu mengenal dengan ikan lele yang berkumis ini. Lele menjadi santapan favorit banyak orang dengan cara dipepes maupun digoreng. Untuk mendapatkan menu lele maka anda bisa memperolehnya di gerai usaha pecel lele gerobak kaki lima maupun restoran. Bisnis budidaya lele menjadi salah satu jenis ternak hewan yang paling menguntungkan dalam waktu singkat. Karena masa panen terbilang singkat. Kurang dari dua bulan, ikan lele sudah bisa dipanen dengan harga jual sebesar Rp 36 ribu per kilogram.

Untuk budidaya ikan lele sangat mudah dijalankan oleh pemula sekalipun dikarenakan ikan lele memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan tidak mudah mati serta tidak membutuhkan lahan yang luas untuk membudidayakan. Dengan lahan sempit memanfaatkan pekarangan rumah, seseorang sudah bisa membuka usaha ternak lele di kolam terpal plastik. Salah seorang peternak lele di desa penulis mengakui omset bersih dari bisnis ternak lele sekitar Rp 10 juta perbulan.

6. Bisnis Budidaya Burung
Usaha beternak burung salah satu ternak hewan yang paling menguntungkan di lahan sempit. Seperti yang dilakoni oleh kerabat penulis yang membuka usaha ternak burung perkutut, murai batu, kace, beo, kakatua dan lovebird. Disebut usaha ternak hewan yang menguntungkan disebabkan jumlah penggemar burung di Indonesia sangat besar. Dan setiap tahun terus bertambah banyak.


Untuk membuka usaha ternak burung maka anda bisa membuat kandang ternak burung di dalam rumah maupun samping rumah. Salah seorang kerabat penulis mendirikan usaha ternak burung di salah satu ruang kosong di rumah lantai atas. Bisnis budidaya burung bisa dijadikan sebagai usaha sampingan dan rumahan dengan prospek cerah.

7. Usaha Budidaya Jangkrik
Permintaan akan hewan ternak jangkrik saat ini sangat besar di Indonesia. Hal ini tak terlepas dari banyaknya penggemar burung. Hewan jangkrik digunakan sebagai pakan burung yang bagus, pakan belut, pakan ikan dll. Harga jangkrik yang cukup tinggi di pasaran membuat usaha ternak jangkrik sangat menguntungkan saat ini. Anda bisa beternak jangkrik di lahan sempit berupa kandang yang mini.

8. Bisnis Budidaya Puyuh
Usaha beternak burung puyuh menjadi peluang bisnis yang sedang populer dan marak saat ini. Omset bersih ternak puyuh sekitar Rp 3 juta perbulan. Cukup besar kan? Terutama pendapatan berasal dari penjualan telur dan daging puyuh perhari. Jika anda sedang mencari peluang usaha dalam bidang peternakan hewan yang menguntungkan, mudah dijalankan dan laris pembeli maka bisnis ternak puyuh bisa jadi pilihan tepat. Sebab permintaan pasar terhadap telur puyuh sangat besar di Indonesia. Harga telur puyuh Rp 25 ribu perkilogram.

9. Usaha Ternak Belut
Bisnis budidaya belut merupakan jenis usaha ternak hewan yang paling menguntungkan di lahan sempit. Anda bisa budidaya belut secara sampingan dan rumahan di dalam drum plastik yang bekas. Hewan belut mudah diternakkan dengan harga jual yang cukup tinggi di pasaran. Untuk menjual belut sangat mudah karena pangsa pasar sudah terbentuk sendiri. Di desa penulis ada beberapa orang yang membuka usaha ternak belut. Mereka bisa menghasilkan untung besar perhari. Disebabkan para penggemar daging belut di Indonesia lumayan banyak di kota maupun desa.

10. Usaha Beternak Kroto
Usaha budidaya kroto atau telur semut termasuk bisnis ternak yang menjanjikan dan memiliki prospek cerah. Karena para pecinta burung di Indonesia sangat besar jumlahnya. Di setiap teras rumah masyarakat Indonesia sangat mudah dijumpai kandang beserta burung piaraan yang menggantung. Dan salah satu pakan terbaik bagi burung adalah kroto. Yang bisa membuat burung menjadi lebih sehat dengan suara nyaring. Untuk memasarkan ternak telor semut atau kroto maka anda bisa menjual ke berbagai toko pakan burung terdekat.