Persiapan
Modal
- Kolam Lele Terpal Bulat– Rp2.000.00,00
- Instalasi Air – Rp300.000,00
- Mesin Pompa Air – Rp400.000,00
- Total: Rp2.700.000,00.
Biaya penyusutan
setiap bulan Rp900.000,00.
Biaya produksi yang
dibutuhkan selama satu periode panen (3 bulan), antara lain:
- Bibit Ikan Lele 5000 ekor (@ Rp200) – Rp1.000.000,00
- Pakan Ikan Lele 300 kg (@Rp200.000,00/20 kg) – Rp3.000.000,00.
- Obat-obatan – Rp200.000,00
- Total Rp4.200.000,00.
Biaya tambahan :
- Listrik – Rp600.000,00
- Biaya penyusutan – Rp900.000,00
- Total: Rp1.500.000,00.
Keuntungan selama
panen:
- Jika dalam satu kali masa penen terdapat 20 persen ikan yang tidak dapat dipanen, maka total ikan yang dapat Anda jual adalah 4000 ekor.
- Jika setiap kilogram ikan terdapat 8 ekor lele dengan harga jual Rp25.000,00, maka keuntungan kotor Anda mencapai Rp12.500,000.00.
- Sementara keuntungan bersih Anda (pendapatan kotor dikurang biaya produksi dan biaya lain-lain) = Rp12.500.000,00 – (Rp4.100.000,00 + Rp1.500.000,00) = Rp6.900.000,00.
sumber : suryonokokara chanel YT
Persiapkan
Kolam Lele
Hal pertama sebelum
memulai bisnis budidaya atau ternak lele adalah menyediakan kolam. Kolam ini
dapat berbentuk tanah, terpal maupun semen. Pastikan kolam yang Anda buat
memiliki ukuran yang besar sehingga mengurangi risiko ikan lele mati karena
kekurangan oksigen.
Sebelum melakukan
pengisian kolam, pastikan air yang diisi diberi cukup jarak sehingga ikan lele
tidak kepanasan. Jika yang Anda gunakan adalah kolam dari bahan sintetis
seperti terpal, serat atau semen pastikan Anda bersihkan terlebih dahulu
menggunakan sabun setelah itu oles media kolam dengan irisan daun pepaya dan
singkong agar bau dari media kolam hilang.
Setelah proses
pengisian kolam, Anda juga harus menunggu beberapa hari sebelum menebar bibit
lele ke dalam kolam karena Anda harus menunggu proses pembentukan lumut dan
fitoplankton yang dapat menetralkan air kolam agar tidak mudah keruh.
Pilihlah
Bibit Unggul
Dalam pemilihan bibit
pun Anda tidak boleh asal. Anda harus memilih bibit lele unggul yang lebih
sulit terserang penyakit, sehat, dan lebih besar. Bibit ikan lele yang unggul
akan lebih gesit dan agresif saat pemberian makan, ukuran lele terlihat sama
serta warna sedikit lebih terang.
Pisahkan
Lele Ukuran Besar & Kecil
Ikan lele merupakan
jenis ikan kanibal atau suka memakan sesama jenis. Jadi untuk menghindari
risiko kematian pada ikan lele, Anda dapat memisahkan ikan lele yang berukuran
besar dengan ikan lele yang berukuran kecil. Dengan begitu, Anda tidak perlu
khawatir jika ikan lele saling memakan satu sama lain.
Perhatikan
Proses Penebaran Bibit
Selain memilih bibit
ikan lele, Anda juga harus memerhatikan cara menyebarkan benih iklan lele. Cara
menebar bibit yang baik adalah meletakkan wadah bibit pada kolam selama 15
menit hingga 30 menit dengan keadaan miring. Hal ini bertujuan agar bibit ikan
lele dapat beradaptasi sendiri dan tidak stres. Kolam untuk bibit juga dibuat
terpisah. Kolam bibit biasanya lebih dangkal daripada kolam ikan lele dewasa.
hal ini bertujuan agar bibit dapat dengan mudah menjangkau pakan dan
pernafasan. Dalam penebaran benih, akan lebih baik jika Anda lakukan di pagi
atau malam hari karena waktu tersebut ikan lele cenderung lebih tenang.
Sortir
Ikan Lele
Setelah ikan lele
berumur kurang lebih 20 hari, Anda perlu melakukan penyortiran menggunakan bak
untuk memisahkan lele berukuran besar dan kecil. Hal ini dilakukan untuk
menghindari ikan lele kecil dari kekurangan makanan karena kalah cepat dengan
lele berukuran besar. Jika tidak dipisahkan, ikan lele ukuran kecil akan lambat
dalam pertumbuhannya serta dapat mengurangi risiko ikan lele besar memangsa
ikan lele kecil.
Atur
Kualitas Kolam
Warna air kolam yang
baik bagi ikan lele adalah hijau karena lele dapat bertahan hidup di air
berlumpur. Warna hijau berarti banyak lumut di sekitar kolam. Air pada
kolam ikan lele akan berubah menjadi merah ketika sudah dewasa dan siap panen.
Meski ikan lele tidak suka hidup di air jernih, Anda juga tidak boleh
memasukkan sembarang air ke dalam kolam karena Anda tidak akan tahu, apakah air
tersebut mengandung bakteri atau parasit yang bisa menyebabkan penyakit pada
ikan lele.
Perhatikan
Kedalaman Kolam
Air pada kolam akan
berkurang karena proses penguapan sehingga Anda harus rutin menambahkan air
kolam ke posisi normal. Tingkat kolam lele di bulan pertama adalah 20 cm, bulan
kedua 40 cm, dan bulan ketiga 80 cm. Usahakan air kolam lele Anda tidak terlalu
dangkal karena hanya akan membuat kondisi air dan membuat lele menjadi panas
sehingga menyebabkan kematian pada lele.
Anda juga bisa
menambahkan tanaman air seperti eceng gondok atau talas ke dalam kolam. Dengan
begitu, kolam akan menjadi teduh dan dapat menyerap racun dalam kolam.
Perhatikan
Pakan Lele
Biasanya, ikan lele
harus diberikan makan tiga kali sehari yaitu pukul 7 pagi, 5 sore dan 10 malam.
Jika Anda menemukan ikan lele aktif dan mendorongkan kepalanya, Anda bisa
memberikan waktu makan tambahan. Dalam proses pakan budidaya lele, Anda dapat
menggunakan pakan jenis sentrat 781-1 yang didalamnya mengandung nutrisi yang
dibutuhkan lele, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Dalam pemberian
pakan, Anda juga tidak boleh melakukannya secara berlebih karena hanya dapat
menimbulkan berbagai penyakit akibat pakan yang mengendap dan tidak termakan
oleh lele.
Baca juga:
Pencegahan
Hama & Penyakit
Hama dan penyakit
merupakan salah satu faktor yang memengaruhi jumlah produksi menurun sehingga
mempersulit keberhasilan budidaya lele. Untuk pencegahan hama, Anda dapat
menggunakan penghalang agar tidak ada hewan liar yang masuk ke dalam kolam.
Untuk menghindari penyakit, Anda dapat memberikan obat-obatan yang tersedia di
toko perikanan.
Proses
Panen
Ikan lele biasanya
sudah dapat dipanen setelah 3 bulan semenjak bibit lele disebar. Proses panen
ikan lele dapat dapat dilakukan dengan menyortir ikan yang layak dikonsumsi
atau telah memiliki ukuran 4-7 ekor per kilogram atau sesuai dengan keinginan
pembeli.
Pasca
Produksi
Sebelum Anda menebar
bibit baru, ada baiknya untuk membersihkan kolam untuk mengurangi kotoran atau
sisa makanan ikan lele sebelumnya. Dengan membersihkan kolam, Anda juga dapat
mengetahui apakah masih ada ikan lele yang tertinggal karena jika masih ada
ikan di dalam kolam dan Anda telah menebar bibit baru, maka bibit lele baru
akan habis di makan ikan lele yang siap panen tersebut.
Pemasaran
dan Promosi Ikan Lele
Anda dapat menjual
dengan harga per kilogram ke warung-warung makanan. Jika kualitas lele Anda
sudah baik, Anda akan menjadi pemasok ikan lele terhadap warung-warung makan
tersebut. Anda juga dapat mempromosikan hasil budaya ikan lele kepada keluarga,
saudara, tetangga dan teman Anda. Gunakan juga digital marketing agar usaha Anda semakin
berkembang.
Baca juga
Itulah beberapa tips
yang dapat Anda lakukan sebelum memulai dan saat menjalankan bisnis budidaya
ikan lele. Dengan melakukan semua tips di atas dan ketersediaan sumber daya yang
cukup, bisnis ikan lele Anda akan lebih mudah berkembang dan membuat omzet
bisnis Anda meningkat. Selain melakukan tips di atas, Anda juga tidak boleh
melupakan untuk mencatat seluruh keuangan bisnis, mulai dari modal, biaya yang
dikeluarkan serta penjualan.
Anda dapat
mempermudah melakukan semua pencatatan tersebut hingga menjadi laporan keuangan
yang akurat melalui Jurnal. Jurnal merupakan software akuntansi online yang
dapat membantu Anda mencatat seluruh transaksi bisnis dan membantu Anda
menyediakan laporan keuangan secara realtime dengan data yang lebih
akurat. Info lebih lanjut mengenai Jurnal dapat Anda temukan
DuniaPeternakanSukses.my ChannelYoutube Suryonokokara .