Wednesday, February 26, 2020

Cara Membuat Kolam Lele dengan Tong Drum Plastik Bekas


Cara Membuat Kolam Lele dengan Tong Drum Plastik Bekas
Cara memelihara lele dalam drum. Jika lahan yang dimiliki tidak begitu luas dan ingin memelihara ikan lele maka alternatif memelihara ikan lele dalam tong atau drum bekas mungkin dapat anda coba. Drum-drum dari bahan plastik atau fiber banyak dijual bersama tong-tong air yang memiliki ukuran hampir sama. Selain tidak memakan banyak tempat, kolam-kolam kecil dari drum ini mudah dipindahkan jika tidak terpakai. Selain untuk ikan lele, model ini dapat juga digunakan untuk budidaya ikan gabus dalam drum.
berikut Ini cara pembuatannya :


https://youtu.be/eGGG48N1X9U



Tidak Berkarat dan Tahan Lama
Pemilihan drum plastik karena lebih ringan dari drum-drum logam atau besi. Drum plastik juga tidak berkarat seperti biasa terjadi pada drum-drum atau tong dari bahan besi. Selain itu drum plastik lebih mudah dalam pemotongan dan pelubangan untuk dijadikan tempat pemeliharaan lele. Dibandingkan bahan terpal, bahan ini memiliki masa pakai yang jauh lebih lama. Hargapun cukup murah, kualitas baik kisaran sekitar dua ratusan ribu saja (2015).
Jika anda tidak ingin repot dalam pengerjaan drum menjadi kolam lele, bisa dipilih cara membeli drum lele yang sudah jadi. Di sentra-sentra penjualan drum, selain menjual drum dan tong aneka ukuran dan bahan, biasanya ada juga jasa pemotongan atau pelubangan bagian-bagian drum. Proses pengerjaannya juga cepat karena alat sudah lengkap. Tentunya dengan harga tambahan untuk jasanya.
Praktek pembuatan drum lele ini menggunakan drum bekas bahan pabrikan berukuran tinggi 90 cm dan lebar 60 cm. Akan dibuat drum lele model rebah horizontal dengan lubang pembuangan dibuat di sisi tengah dasar kolam. Untuk itu perlu dilakukan pemotongan bagian atas drum dan pelubangan bagian bawah. Drum yang direbahkan memiliki kelebihan area kontak udara yang lebih luas dibandingkan drum model berdiri juga menambah lele lebih selesa saat diberikan pakan.
Membersihkan bagian dalam tong
Sebelum dibuat lubang pembuangan, drum yang sudah terbuka bagian atasnya baik dibersihkan dulu. Bersihkan drum dari sisa-sisa bahan yang menempel agar tidak mengganggu kesehatan ikan. Gosok permukaan drum dengan air sabun dan dilanjutkan dengan gosokan dengan tanah atau pasir pada seluruh bagian dalam drum. Akhiri dengan bilasan air bersih.

Membuat Lubang Pembuangan Kotoran dan Penggantian Air
Penggantian air dan pembuangan kotoran sebenarnya dapat dilakukan dengan penyelangan dengan mengandalkan gaya grafitasi dan prinsip fluida mengalir. Namun agar ikan lele tidak banyak terganggu, dapat dibuat lubang saja di bagian bawah. Dari lubang ini kemudian dapat dihubungkan dengan kran air atau difungsikan sekaligus sebagai pengatur ketinggian air dalam tong. Pengatur ketinggian air penting jika drum diletakkan di luar ruangan, atau di pekarangan rumah saat hujan turun dengan lebat.

Beri tanda area yang akan dibuat lubang dengan menggunakan bor listrik. Mata bor yang digunakan seukuran dengan pipa yang akan dipakai. Di sini digunakan pipa ukuran 3/4. Agar lebih mudah, buat dulu luka di dinding drum dengan kepala paku, ini agar pengeboran tidak meleset ke kiri dan ke kanan.
Setelah lubang selesai pasang keni drat dan sock drat yang dipotong bagian atasnya. Agar air tidak merembes dapat ditambahkan selotif di area drat. Atau dipasang tambahan seal (ring) dari karet bekas ban dalam motor.
Karet ban digunting berbentuk lingkaran kira-kira sedikit lebih lebar dari lingkar luar keni. Lembaran karet ini kemudian dilubang tengahnya bentuk lingkaran seukuran lingkaran drat. Pasang seal ini ke dalam drat seperti anda memasang ring pada skrup, baru dikencangkan
Berikutnya pipa pralon 3/4 kemudian di pasang di bagian bawah drum. Berikutnya tinggal dipilih untuk ujung akhir pipa pralon akan dipasang kran atau model pipa vertikal kontrol air Proses pembuatan selesai.
Jika ingin diletakkan langsung di atas tanah, buat terlebih dahulu lubang untuk pipa saluran pembuangan atau pasang bantalan di bagian bawah drum agar pipa saluran yang berada di bawah drum tidak pecah. Drum untuk ikan lele siap digunakan.

Thursday, February 20, 2020

Budidaya ikan nila


Budidaya ikan nila memang merupakan salah satu usaha yang diminati oleh banyak orang.
Bisnis ini tidak ada matinya mengingat kebutuhan ikan di Indonesia yang tidak pernah surut.
Selain itu, teknologi yang semakin maju semakin memudahkan bisnis yang satu ini untuk dilakukan di rumah.
Namun, bisnis ini tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
Kamu perlu memerhatikan beberapa poin penting yang bisa melancarkan bisnis ini.
Inilah beberapa hal yang harus diperhatikan agar usaha budidaya ikan nila berhasil.


1. Pemilihan Lokasi Budidaya Ikan Nila
Ikan nila sebenarnya bisa dibudidayakan di berbagi media seperti kolam tanah, kolam semen, hingga akuarium.
Namun, budidaya di kolam terpal adalah pililhan yang paling aman.
Lokasi kolam terpal juga bisa menentukan kemudahan dan hasil panen.
Inilah beberapa poin yang harus diperhatikan ketika memilih tempat:
§  Pilih lokasi yang memudahakan kamu untuk mengawasi kolam setiap saat;
§  Pastikan lokasi yang dipilih tidak ditumbuhi rumput liat atau pohon besar yang bisa menghambat pembuatan kolam terpal; dan
§  Usahakan agar lokasi yang dipilih memiliki penyinaran yang baik.
2. Pembuatan Media Budidaya Ikan Nila
Setelah memilih lokasi yang sesuai, saatnya untuk membuat kolam terpal.
Berikut adalah langkah sederhana untuk membuat kolam terpal:
§  Galilah tanah sedalam kurang lebih 70 cm dan ratakan dasar tanah yang telah digali.
§  Pakailah batu bata di dasar galian untuk mempermudah pengecekan tinggi dan pengisian air (susun secara merata dengan ketinggian yang sama);
§  Buatlah tanggul agar terpal tetap kuat dan tidak mudah rusak;
§  Taburkan sekam di dasar kolam secara merata;
§  Mulai memasang terpal dengan memasang pemberat yang berfungsi agar terpal tidak mudah bergeser; dan
§  Buatlah sanitasi air untuk mempermudah pembersihan kolam terpal.
Setelah semua langkah dilakukan, kamu bisa mulai mengisi kolam terpal dengan air.
3. Pemilihan Bibit untuk Budidaya Ikan Nila
budidaya ikan nila
Langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah memilih bibit.
Sebenarnya ada 2 cara untuk mendapatkan bibit ikan nila.
Pertama adalah dengan mendapatkannya langsung dari indukan ikan nila dan yang kedua adalah dengan membelinya langsung di pasar atau koperasi perikanan.
Cara kedua adalah pilihan terbaik jika kamu ingin cara yang lebih praktis.
Setelah memilih cara mendapatkan bibit, saatnya untuk memilih bibit terbaik.
Inilah ciri-ciri bibit ikan nila yang berkualitas:
§  Bibit denganwarna belang yang jelas dengan ukuran kurang lebih 12 cm;
§  Bibit yang lincah dan fisiknya nya tidak ada yang cacat; dan
§  Pastikan bibit memiliki warna yang sama dan setiap bibit memiliki berat kurang lebih 30 gram.
4. Penyebaran Bibit
Penyebaran bibit adalah salah satu tahapan yang penting dalam proses budidaya ikan nila.
Walaupun ikan nila merupakan ikan yang memiliki daya tahan yang kuat, proses penebaran benih tetap tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Inilah cara penyebaran benih yang benar:

  • §  Siapkan wadah seperti ember dan masukan air bersih hingga memenuhi setengah wadahnya;
  • §  Masukan bibit ke dalam wadah dan tunggu hingga kurang lebih 10 menit;
  • §  Penuhi ember dengan air kolam dan tunggu lagi selama 5 menit (proses ini dilakukan agar ikan nilai tidak stres); dan
  • §  Sebarkan bibit dengan perlahan-lahan ke dalam kolam terpal.
Walaupun kamu bisa menebar bibit sebanyak-banyaknya di sebuah kolam, akan lebih baik jika kamu memberi batas maksimum 100 ikan untuk setiap kolam.
5. Perawatan serta Panen
budidaya ikan nila
Hal yang harus dilakukan dengan baik hingga masa panen tiba adalah memberi pakan secara teratur serta selalu menjaga kebersihan kolam.
Ikan nila harus diberi makan setidaknya 2 atau 3 kali sehari.
Pilihlah pakan dengan kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin.
Selain itu, kamu juga bisa memberi makan ikan nila dengan siput sawah atau sayuran yang sudah dipotong kecil-kecil.
Setelah 6 bulan, ikan nila akan mencapai berat idealnya yaitu sekitar 500 gram yang artinya ikan sudah siap dipanen.

DuniaPeternakanSukses.my ChannelYoutube Suryonokokara .